19 September 2007

Bahaya Cacingan

Konsultasi Kesehatan
Awas Cacing!

SEBAIKNYA jangan lagi menganggap infeksi cacingan sebagai perkara sepele.
Meski memang belum terkabarkan infeksi ini bisa menyebabkan kematian, namun tetap
berbahaya. Infeksi cacingan sangat mengganggu kesehatan dan bisa membuat anak
mudah sakit.

Cacingan adalah jenis infeksi yang disebabkan karena adanya cacing
dalam usus manusia. Bukan hanya anak-anak yang bisa terkena
infeksi ini, juga orang dewasa. Apalagi bila orang itu tidak memedulikan
kebersihan. "Jumlah cacing yang ada di dalam tubuh manusia, yang menyebabkan
infeksi cacingan, tidak 1-2 ekor. Jumlahnya bisa puluhan, atau bahkan ratusan
ekor. Cacing-cacing ini menghisap sari makanan dalam tubuh, hingga si
penderita akan mengalami berbagai masalah kesehatan.

Bila terinfeksi cacingan, seseorang akan menderita "5
L": lemah, letih, loyo, lalai, dan lemas.
Kondisi "5 L" akan membuat anak mudah sakit. "Bila terus
didiamkan, dalam jangka panjang bisa terserang berbagai penyakit yang
diakibatkan kekurangan gizi, seperti hepatitis, rabun mata, dan berambut ijuk.
Selain itu,kemampuan belajar anak juga akan menurun, karena daya
tangkap anak cacingan lebih lemah daripada anak yang tidak cacingan,

Sedangkan bila terjadi pada orang dewasa, maka orang itu terancam menderita
anemia. Akibat lanjutannya, dalam kerangka lebih luas, akan menurunkan kualitas
sumber daya manusia, karena produktivitas penderita cacingan pasti menurun.

CACING GELANG PALING BANYAK

Menurut penelitian,ada 3 jenis cacing yang sering ditemukan dalam
usus manusia, yaitu cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk
(Trichuris trichiura), dan cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator
americanus). Setiap cacing memiliki ciri-ciri spesifik. Cacing gelang,
misalnya, bisa mencapai panjang 15-35 cm, meski berada dalam perut manusia.
Cacing ini juga mampu bertelur hingga 200.000 butir per hari, yang sebagian
keluar bersama dengan tinja.

Sementara cacing cambuk (disebut begitu karena bentuknya seperti cambuk),
panjangnya bisa mencapai 45 milimeter dan hidup dalam usus besar. Cacing ini,
kalau mengeram dalam perut, bisa sangat merepotkan, menyebabkan seseorang diare
disertai ingus dan darah.Keadaan ini bisa berlangsung berbulan-bulan.
Cacing cambuk menghisap sari makanan dan darah,


Lebih ganas lagi adalah cacing tambang. Cacing ini menghisap darah dari dinding
usus. Penularan cacing ini melalui telur yang keluar bersama tinja, untuk kemudian
menetas menjadi larva. "Pada saat berjalan tanpa alas kaki, larva ini
dapat menembus kulit kaki dan selanjutnya terbawa oleh pembuluh darah ke dalam
usus dan menetap di usus halus. Ukuran cacing ini paling kecil bila
dibandingkan kedua cacing lainnya, hanya dapat mencapai 13 milimeter,
Tanpa kita sadari, telur cacing gelang dan cambuk sebenarnya ada di mana-mana. Di
udara, telur cacing yang berbahaya ini bercampur dengan debu, lalu diterbangkan
angin. Telur cacing ini bisa hinggap pada makanan atau minuman yang dibiarkan
terbuka. "Jika makanan dan minuman itu dikonsumsi, maka ikut pula telur
cacing itu. Dalam usus telur ini berkembang menjadi larva.

Menurut hasil penelitian Departemen Kesehatan
tahun 1995 yang dilakukan di Sumater Utara, diperoleh hasil bahwa 60,2 persen
anak-anak usia SD di sana menderita infeksi cacing gelang. Lainnya, 53,8 persen
terinfeksi cacing cambuk dan 6,7 persen terinfeksi cacing tambang. Jadi cukup
banyak anak yang dalam perutnya terdapat dua jenis cacing.

Tidak ada komentar: