09 September 2007

Perbandingan Nilai Budaya Jawa dan Tionghoa

Budaya Jawa disini yang diambil adalah kebudayaan yang banyak mempengaruhi orang-orang asli Indonesia (bukan warga keturunan) yang berasal dari pulau Jawa saja.

Sedangkan pada budaya cinanya yang diambil adalah kebudayaan yang banyak dianut oleh masyarakat Cina yang banyak tersebar di pulau Jawa khususnya lahir dan cukup lama di pulau Jawa.


Dari situ dapat kita tarik kesimpulan bahwa di Indonesia Etnis Tionghoa dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
  • Tionghoa Totok dimaksudkan sebagai orang Tionghoa yang baru menetap di Indonesia selama 1-2 generasi, dan biasanya masih memegang teguh nilai tradisi cina yang berasal dari nenek moyangnya.

  • Tionghoa Peranakan dimaksudkan sebagai orang Tionghoa yang sudah menetap lebih dari 3 generasi, Sekarang ini orang-orang Tionghoa yang ada di Indonesia merupakan Tionghoa peranakan,karena tradisi nenek moyang dari cina telah lama mulai menuntur dan orang-orang ini lebih banyak mengikuti tradisi budaya yang ada di Indonesia,walaupun dalam hal-hal tertentu masih memiliki kesamaan.
Dari buku "Kultur Cina dan Jawa (Pemahaman menuju asimilasi kultur)"oleh Drs. P. Hariyono. Dapat dikutip menurut C. dan F. Kluckhohn (Koentjaraningrat) Perbandingan nilai budaya Jawa dan Cina dapat dipisahkan menjadi beberapa persepsi sebagai berikut:


  1. Mengenai Hakekat Hidup, kedua budaya ini sama-sama mempunyai persamaan persepsi bahwa menggangap hidup itu penuh dengan kesengsaraan dan penderitaan yang harus diterima oleh setiap manusia, keduanya juga optimis untuk berusaha dan memperbaiki kondisi namun dengan cara yang berbeda.
  2. Hakekat Karya dan Etos Kerja, Pada persepsi ini ada perbedaan yang sangat signifikan. Orang Jawa hampir tidak ada motivasi kuat untuk bekerja, mereka bekerja hanya untuk menyambung hidup dan lebih senang mengosongkan hidup untuk dunia akherat kelak. Sedangkan orang Tionghoa, meskipun kehidupan di dunia dan di akherat harus di kejar semua, mereka mempunyai motivasi yang kuat untuk bekerja guna berbakti pada orang tua dan keluarga.
  3. Hubungan antara Manusia dan Alam, Kedua-duanya sama-sama hidup selaras dengan alam
  4. Persepsi mengenai Waktu, mereka mempunyai orientasi waktu yang sama yaitu masa lalu dan masa kini, tapi orang Tionghoa cenderung memiliki orientasi masa akan datang, sehingga membuat mereka seperti lebih cepat dan maju dari orang Jawa.
  5. Hubungan antara Manusia dan Sesama, Keduanya memiliki nilai sosial suka tolong-menolong dan mempunyai solideritas yang tinggi pada sistem kekerabatan, hanya pada orang Tionghoa lebih menekankan pada keluarga. Sedangkan orang Jawa lebih seimbang antara individu, keluarga dan masyarakat.

Maka itu karena memiliki kesamaan persepsi sampai sekarang budaya Tionghoa dan Jawa dapat berjalan beriringan dan saling melengkapi.

Tidak ada komentar: